Saat ditanya tentang sosok siapakah Ibnu Taimiyah? Syekh Ali Jum’ah menjawab, ketika membicarakan Ibnu Taimiyah, ada 4 hal penting yang harus diketahui:
- Ia memiliki kecerdasan yang sangat luar biasa, dalam artian memiliki kemampuan untuk mengikat informasi dengan kuat.
- Ia tidak menikah dan menghabiskan waktunya untuk menuntut ilmu.
- Ia menelaah dan meneliti banyak buku-buku.
- Ia tidak memiliki syekh atau guru yang memberikannya pemahaman yang baik.
Inilah empat hal penting yang terkait dengan Ibnu Taimiyah. Bayangkan seseorang yang sering menelaah dan meneliti dengan kecerdasan yang sangat baik, tapi ia tidak memiliki guru maka akan menghasilkan kesalahan pemahaman yang fatal.
Dalam hal ini, Syekh Zahid Al-Kautsary mengatakan, “Cukuplah Ibnu Taimiyah yang Allah jadikan orang tersesat menjadi pengikutnya.”
Oleh sebab itu, Al-Azhar tidak menjadikan manhaj Ibnu Taimiyah menjadi sumber dalam manhaj Al-Azhar.
Saat ini banyak yang mengatakan bahwa Ibnu Taimiyah adalah Syaikhul Islam, dan ini tidak tepat. Yang bisa digelari Syaikhul Islam adalah Syaikul Islam Zakariya Al-Anshari, Syaikhul Islam Ibnu Hajar Al-Asqalany.
Sementara Ibnu Taimiyah adalah seorang ulama yang memiliki pehamanan yang benar dan salah. 70 sampai 90 persen dari pehamanan Ibnu Taimiyah adalah pemahaman yang benar namun 10 hingga 30 persen adalah pehamanan yang keliru terutama dalam masalah akidah. (Suara Al-Azhar/nutegal.or.id)
Simak videonya: