Dalam suatu kesempatan KH. AHMAD MUAFIQ (Gus Muwafiq), menyampaikan konteks Amanu (iman) dalam ayat “Innallaha wa malaikatahu yusalluna ‘alannabi, ya ayyuhalladzina amanu shallu alaihi wasallimu taslima”.
Dari Ya Ayyuhalladzina amanu, ini pun banyak macamnya.
“Ada yang imannya pas hari raya saja, ada yang imannya hari jum’at saja, ada yang imannya sukanya maghrib tok, ada yang imannya ya sholat tapi togel jalan terus, ada yang iman, tapi mabuknya belum berenti “.
Pokoknya kita ini semua beriman, gausah ribut-ribut .
Ada yang seneng sholawatan ada juga yang enggak, ada yang iman tapi suka qunut ada juga yang enggak, ada yang iman tapi istrinya satu, ada juga yang beristri 4 . Semua itu orang beriman, siapa? Orang yang percaya adanya Allah, Maka yang di panggil Allah dalam ayat “Yaa Ayyuhalladzina Amanu”, Karna Iman Ya modal Syahadat saja, walaupun sholatnya bolong-bolong tetapi percaya adanya Allah, dia beriman .
Innallaha wa malaikatahu yushalluna alannabi.
“Yushalluna” itu memberikan sholawatnya, salamnya. Yusalluna itu fi’il mudhore, artinya sedang dan terus menerus. Jadi ya terus-menerus sholawatnya.
“Nanti kalau ada yang nanya, Allah sekarang lagi ngapain? Jawab saja sedang bersholawat.” Kata beliau.
“Ada lagi pertanyaan lucu Malaikat Jibril kan sudah pensiun, terus sekarang lagi ngapain? Ya Jawab saja sedang bersholawat, Ini diajarkan oleh sayyid Muhammad Alwi Almalikki.” Tegas beliau. (Thufael Arifin Khazik)