Ketika dulu Mbah Wali Gus Dur akan membuka Kedutaan Besar Indonesia di Israel dan sebaliknya, sontak beliau dihantam dengan cacimaki dan hujatan yang tidak bisa dibendung. Semua sebutan buruk dan tidak pantas ditimpakan kepada beliau.
Ketika belajar kepada beliau, secara personal pernah Shuniyya tanyakan. “Gus, sebenarnya apa sih yang membuat Gus Dur mewacanakan ingin membuka Kedutaan Besar di Israel?” Beliau mengambil nafas panjang, tersenyum, kemudian menjawab: – “Pertama, kita tidak bisa membantu perjuangan kemerdekaan Palestina karena tidak memiliki hubungan diplomasi dengan Israel. Selama ini kita hanya “titip suara” kepada Amerika. Padahal kita tahu bahwa Amerika itu pendukung setianya Israel.
Jadi sampai kapanpun suara kita tidak akan pernah sampai. Kalau mau membantu rakyat Palestina, kita harus bisa bicara langsung kepada Israel. Caranya ya dengan membangun hubungan diplomatik itu…” – “Kedua, saya tahu kok sebenarnya ada banyak perdagangan ilegal antara beberapa pengusaha Indonesia dengan Israel. Karena ilegal maka tidak bisa diapa-apakan kalau tidak ketangkep. Kalau kita punya hubungan diplomatik, kan otomatis ada banyak sekali pajak yang kita dapatkan. Bisa menambah devisa negara kita.” Subhanallah… subhanallah… Ternyata pemikiran Mbah Wali Gus Dur telah jauh sekali melampaui apa yang mampu kita pikirkan. Beliau tetap santai dijatuhkan dan dihujat. Ternyata itu semata-ma karena cinta beliau kepada rakyat Palestina dan tentunya Negara Indonesia.
Dan hari ini kita bisa menyaksikan, satu persatu negara di dunia bahkan negara Islam juga sudah membuka Kedutaan Besar Israel di negaranya masing-masing, sebagain diantaranya sedang mewacanakan ke arah sana. Entah apa yang kini dipikirkan para pencaci maki dan penghujat Mbah Wali Gus Dur menyaksikan kenyataan ini.
I Love u mbah Wali Gus Dur.
Ila ruhi Simbah Wali Kyai Haji Abdurrahman Wahid wa zawjatihi wa dzurriyahitihi wa furu’ihi wa silsilatihi wa muridihi wa muhibbihi ya Allah… wa muhibbihi ya Allah … wa muhibbihi ya Allah… syaiun lillahu lana wa lahum Al Fatihah… Shuniyya Ruhama