Rais Am JATMAN dan Mustasyar PBNU, Habib Luthfi Bin Yahya mengatakan, para wali di alam kubur melakukan aktifitasnya seperti di alam dunia. Wali yang biasanya berdzikir akan selalu melakukan dzikir di alam kubur. Wali yang biasanya melakukan tahfidz Alquran akan memperbaiki tahfidz Alquran di alam kuburnya. Begitupun wali yang biasa baca sholawatpun sama.
“Dan yang membuat saya malu, para wali dan para ulama walaupun sudah berada di alam kubur, masih bisa mempersatukan umat dan bangsa Indonesia. Buktinya tiap makam wali dikunjungi tidak kurang dari 100 bis berziarah ke makam mereka,” ujar Habib Luthfi.
Dikatakan, itu belum lagi dengan membangkitkan ekonomi kerakyatan. “Mana ada orang lain yang jauh-jauh mau berkunjung kalau tidak ada makam wali sehingga yang berkunjungpun harus memenuhi kebutuhan selama berziarah,” kata Habib Luthfi di hadapan ribuan pengunjung dalam acara Tabligh Akbar Deklarasi Anti Hoaks dan Pilkada Damai di halaman Mapolres Garut, Jawa Barat, Selasa (8/5) malam.
“Saya membaca risalah sejarah ulama dan kiai Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, jika diukur hampir setiap 1 km pesisir pulau Jawa dipagar oleh makam wali,” tuturnya.
Selain itu, diakui Habib Lutfi, dalam menjaga keutuhan bangsa Indonesia, terlebih umat Islam, ia setiap malam selalu kirim fatihah untuk 3.532 wali dan ulama Indonesia. Menurutnya, para wali yang ada di alam kubur selalu mendoakan keutuhan NKRI.
“Kalau hati saya dibuka hijab untuk bisa berkomunikasi dengan para kiai dan pejuang yang ada di alam kubur, jika demikian, mereka akan berkata, ‘tetes keringat yang kami kucurkan, darah yang kami alirkan dan nyawa yang kami korbankan untuk tegaknya sang saka merah putih, tolong sampaikan kepada bangsa kami (Indonesia) jangan pernah kecewakan kami’,“ pungkas Habib Lutfi menutup ceramahnya.
Terlihat tamu yang hadir dalam acara tersebut, Irjen Lubis dari MAPOLRI, KAPOLDA Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto, Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna, Plt Sekda Kab Garut H UU saepudin, Kajari Garut Azwar, Kepala Pengadilan Kab Garut, Ketua MUI Kab Garut KHA Munir, Ketua PD Muhammadiyah, KH Rd Mimin Muhyiddin, KH A Abdul Wahid, Rois dan Ketua PCNU Garut, dan sejumlah tokoh Kabupaten Garut. (Syaroni As-Samfuriy/NU Online)