Inna Lillahi wa Innaa Ilaihi Rojiun, kabar duka menyelimuti warga Nahdliyin Dukuhwaru, salah satu putra terbaiknya, penggerak IPNU Desa Sindang Ahmad Syakir dikabarkan meninggal akibat kecelakaan pada Jum’at dini hari (24/5) usai mengikuti rangkaian acara IPNU IPPNU dan Gema Sholawat. Almarhum yang masih berusia 21 tahun meninggal di tempat kejadian akibat luka yang diderita.
Ketua Pimpinan Anak Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PAC IPNU) Dukuhwaru Muhamad Faiq Furqon kepada redaksi NU Tegal membenarkan kabar duka tersebut. Dia mengungkapkan rasa kehilangan dan duka mendalam atas kabar mendadak ini mengingat Almarhum usai berkegiatan bersama.
“Kami sangat terkejut mendengar kabar tersebut dan kami didampingi pengurus cabang IPNU langsung melakukan pendampingan di rumah sakit sampai pemakaman pagi hari” ungkapnya sedih.
Masih menurut Faiq (sapaan akrabnya) Almarhum merupakan kader yang aktif dalam berkegiatan di IPNU baik di ranting Sindang maupun di PAC IPNU Dukuhwaru.
“Saya tahu persis Almarhum merupakan salah satu penggerak organisasi dan menjadi harapan kami untuk IPNU di kemudian hari” imbuhnya.
Tampak Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tegal H. Ahmad Saiful Bahri berkunjung ke rumah duka didampingi jajaran Pengurus Lazisnu menyampaikan duka mendalam sekaligus mengajak kepada segenap warga untuk mendoakan yang terbaik untuk Almarhum dan keluarga yang ditinggalkan.
“Kami hadir bersama jajaran Lazisnu menyampaikan duka mendalam dan mengajak kepada segenap warga untuk mendoakan Almarhum. Dan kami yakin Almarhum mendapatkan Khusnil Khotimah, meninggal dalam perjuangan untuk Nahdlatul Ulama” ujar sekretaris PCNU ini haru.
Sebagaimana informasi yang dihimpun redaksi, Almarhum aktif di IPNU sejak 2019. Duka mendalam dialami keluarga Almarhum yang meninggalkan kedua orang tua dan dua kakak perempuan. Almarhum merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara putra pasangan Bapak Sahlan dan Ibu Amriti.
Kontributor : Sekretariat