Imam Masjidil Haram Syaikh Sholeh mengunjungi kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta, Jum’at (4/5/2018) siang. Dalam kunjungan ini, Syekh Sholeh menyampaikan bahwa sejak kedatangan sekolah formal, halaqah di masjid-masjid mulai tersingkir.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menyebut sejumlah ulama Nusantara seperti Syaikh Ahmad Khatib Sambas, Syaikh Khatib Minangkabawi dan Syaikh Muhammad Nawawi al-Bantani di hadapan Imam dan Khatib Masjidil Haram Syaikh Sholeh bin Abdullah bin Humaid, para ulama Nusantara tersebut belajar di Masjidil Haram yang kemudian menjadi ulama besar.
Hal itu diakui oleh Syaikh Sholeh bin Abdullah bin Humaid. Namun, sekarang terjadi pergeseran setelah masuk sekolah-sekolah formal. Menurutnya, anak-anak lebih berminat sekolah daripada mengaji di masjid. “Dulu memproduksi ulama yang berkualitas tinggi, tapi (setelah) ada sekolah formal, masjid menjadi sepi,” ujar Syaikh Sholeh di Gedung PBNU, Jakarta Pusat.
Syaikh Sholeh bercerita bahwa orang tuanya mendirikan ma’had (pesantren) untuk merespons keadaan yang memprihatinkan tersebut. Ma’had dibentuk agar anak-anak kembali mengaji.
Disamping itu, Kiai Said menjelaskan kepada Syaikh Sholeh bahwa ulama Indonesia mendirikan banyak pesantren. Sidogiri, Kiai Said mencontohkan, santrinya mencapai 40 ribu. Lirboyo, lanjut Kiai Said, santrinya lebih dari 15 ribu.
Syekh Sholeh mengunjungi PBNU dalam rangka silaturahim dengan ormas-ormas Islam di Indonesia. Setelah dari PBNU, ia berencana mengunjungi Kantor Muhammadiyah. Syaikh Sholeh membicarakan salah satunya tema nasionalisme. Dan Arab Saudi berjanji tidak menjadi Arab Saudi yang dulu (ekstrem dan eksklusif), melainkan menjadi seperti Islam di Indonesia yang mengedepankan keramahan, moderat dan toleran.
Pada kunjungan tersebut, Syaikh Sholeh bin Abdullah bin Humaid disambut segenap pengurus harian Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Tampak hadir Rais Syuriyah KH. Subhan Ma’mun, Ketua PBNU H. Eman Suryaman, KH. Abdul Manan Ghani, Sekjen PBNU H. Helmy Faisal Zaini, Bendahara Umum H. Ing. Bina Suhendra. (Syaroni As-samfuriy/NU Online)
https://www.youtube.com/watch?v=q1ul6C5UB18&feature=youtu.be