SIDOARJO – Satu persatu terlihat para peserta Suluk Matan (Sultan) 1 datang menuju PP. Hikmatul Huda Kedungcangkring Jabon, Sidoarjo. Sabtu pagi, (05/05) peserta yang jumlahnya sekitar 50 tersebut belum semuanya hadir.
Beberapa peserta yang hadir terlihat melakukan registrasi. Sedangkan lainnya duduk santai sembari menunggu peserta lainnya. Berselang kemudian, pembukaan pun dilakukan. Tepat pukul 10.00 WIB acara tersebut dibuka dengan pembacaan ayat suci Alquran dan Shalawat Thariqiyyah.
Sebagaimana diketahui, Sultan 1 merupakan suatu proses pengkaderan awal untuk mengenal organiasai Mahasiswa Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyyah (MATAN).
Sultan 1 yang bertemakan Thariqah dan Aswaja Sebagai Pondasi Arah Gerak dalam Beragama, Bermasyarakat dan Berbangsa ini bertujuan agar mahasiswa lebih paham akan tugas pokok dan fungsinya berjalan dengan landasan Aswaja yang kuat.
“Dengan Sultan 1 ini kami berharap, agar mahasiswa, terutama kader MATAN semakin baik dalam memahami dan menjalankan perannya dalam membangun masyarakat,” ungkap M. Sirojul Chakim SyafiI,” ketua Matan Sidoarjo di sela acara.
Acara yang diakhiri dengan berdoa oleh penasihat MATAN Sidoarjo, Gus Mif, ini terdapat beberapa materi untuk memberi pemahaman kepada para kader MATAN. Adapun materinya yaitu Aswaja, Leadership, Keindonesiaan, MATAN dan Thariqah, serta juga diselingi dengan wirid Ratibul Haddad dan ijazah aurad shalawat, tahlil dan istighfar
Materi yang disuguhkan kepada kader MATAN tersebut tidak lepas dari konseptualisasi nilai-nilai yang ada dalam thariqah dan tasawuf. Adapun nilai-nilai tersebut terkandung dalam lima hal yang disebut sebagai lima asas pokok landasan organisasi. Yaitu tafaqquh fiddin, iltizamut tha’at, tazkiyatunnafsi, hifdzul aurad wal adzkar dan khidmah lil ummah.
Tafaqquh fiddin adalah semangat pergerakan yang didasarkan pada pengasahan kemampuan dan ketajaman intelektual para anggota MATAN, dalam upaya meningkatkan kualitas sumbar daya manusia seutuhnya di seluruh cabang ilmu pengetahuan, tanpa adanya pemisahan antara ilmu agama dengan ilmu umum. Karena menurut keyakinan MATAN, bahwa semua ilmu bersumber dari Yang Maha Mengetahui, yaitu Allah Swt.
Sedangkan iltizamut tha’at adalah semangat pergerakan mahasiswa yang didasarkan ketaatan kepada Allah Swt. sebagai Tuhan pencipta, pembimbing dan pendidik manusia. Kemudian kepada Baginda Rasul Muhammad Saw., selaku pembawa risalah kebenaran dan panutan umat manusia. Serta kepada ulil amri, yaitu ulama dan umaro.
Kemudian tazkiyatunnafsi yaitu semangat pergerakan yang didasarkan upaya pembersihan dan pensucian diri, baik lahiriyah maupun batiniyah dari segala bentuk sifat dan perbuatan yang tidak baik.
Untuk hifdzul aurad wal adzkar adalah semangat pergerakan yang didasarkan atas upaya menjaga keseluruhan waktunya diniatkan untuk beribadah kepada Allah Swt. dengan mendatangkan kemanfaatan, kebaikan dan pahala dari Allah Swt., baik untuk diri sendiri, orang lain maupun masyarakat luas (bangsa dan negara).
Terakhir, adapun khidmah lil ummah yaitu semangat pergerakan untuk memberikan darma bhakti kepada ummat manusia, kepada bangsa dan negara sebagai wujud pengabdian kepada Allah Swt. secara menyeluruh. (Syaroni As-Samfuriy)