Seorang muslim suatu hari mengunjungi seorang Guru Zen dan berkata, “Aku ingin membacakan beberapa kalimat dari hadits-hadits Nabi kami.”
“Silahkan, dengan senang hati aku akan mendengarkannya,” kata Guru Zen itu.
Muslim itu kemudian membaca beberapa kalimat, lalu berhenti sejenak dan melihat Guru. Guru tersenyum dan berkata: “Siapa pun yang pernah mengucapkan kalimat-kalimat ini, pastilah sudah mendapatkan pencerahan.”
Si muslim menjadi senang. Ia meneruskan membaca. Guru menyela dan berkata: “Orang yang mengucapkan ajaran ini, sungguh dapat disebut penyelamat dunia.”
Si muslim itu menjadi gembira ria. Ia terus membaca sampai habis. Lalu Guru berkata: ‘Kata-kata itu disampaikan oleh seorang yang memancarkan cahaya ilahi.’
Suka cita orang muslim itu menjadi meluap-luap tanpa batas. Ia minta diri dan bermaksud kembali untuk meyakinkan Guru Zen itu, agar ia sendiri seharusnya menjadi seorang muslim juga.
Malamnya di rumah, ketika tidur ia bermimpi bertemu dengan seorang waliyullah.
“Syaikh!” serunya dengan sangat bangga. “Saya berhasil membuat seorang guru Zen mengakui bahwa Nabi Muhammad adalah Rasul Allah!”
Sang wali tersenyum dan berkata, “Lalu apa gunanya hal itu bagimu, selain hanya semakin membesarkan bangga dirimu dan ego keislamanmu?”
(Kisah ini diadaptasi dari buku ‘Burung Berkicau’, Anthony de Mello, terbitan Yayasan Cipta Loka Caraka, Cetakan 7, 1994)