Slawi_NU Tegal- Enam organisasi pendidikan di Kabupaten Tegal, yakni PGSI, PERGUNU, IGRA, IGTKI, HIMPAUDI, dan FPTK, menyampaikan aspirasi mereka dalam audiensi dengan Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal di ruang sidang DPRD. Audiensi ini membahas usulan kenaikan bantuan sosial (bansos) bagi guru dan tenaga kependidikan swasta, dari Rp150.000 per bulan menjadi Rp300.000 per bulan.
Ketua PGSI Kabupaten Tegal, Junaedi, membuka audiensi dengan tegas. “Guru-guru swasta telah memberikan kontribusi besar bagi pendidikan, namun kesejahteraan mereka sering terabaikan. Kami mengusulkan kenaikan bansos ini sebagai bentuk apresiasi terhadap kerja keras mereka,” ujarnya.
Komisi IV DPRD Sambut Baik Aspirasi
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal, Didi Permana, menyambut baik usulan ini. Ia menyatakan, “Kami memahami bahwa guru swasta berperan penting dalam mencerdaskan generasi bangsa. Usulan kenaikan ini sangat relevan, dan kami di DPRD berkomitmen untuk memperjuangkannya. Kami akan berupaya melalui revisi anggaran atau solusi lain agar kenaikan ini dapat terwujud.”
Didi juga menekankan pentingnya pendataan yang akurat. “Kami membutuhkan data lengkap penerima bansos tahun sebelumnya, serta data guru yang belum mendapatkan bantuan. Dengan data ini, kami bisa memastikan kebijakan berjalan tepat sasaran,” tambahnya.
Dukungan dari Para Ketua Organisasi Pendidikan Dan Tenaga Pendidikan
Ketua PC Pergunu Kabupaten Tegal, Mukhamad Royani, menyoroti bahwa kenaikan bansos ini adalah wujud nyata perhatian pemerintah terhadap para pendidik. “Kesejahteraan guru harus menjadi prioritas. Kami berharap DPRD dapat merealisasikan kenaikan ini pada tahun 2025. Kami percaya ini adalah langkah awal untuk memperbaiki nasib para pendidik swasta,” ungkap Royani.
Ketua IGRA Kabupaten Tegal, Ani Suryani, juga menyampaikan dukungannya. “Banyak guru RA yang bekerja dengan penuh pengabdian, namun bantuan yang mereka terima belum memadai. Kenaikan ini akan menjadi penyemangat besar bagi mereka untuk terus memberikan yang terbaik dalam mendidik anak-anak,” ujarnya.
Dwi Windi Estika Sari, Ketua IGTKI Kabupaten Tegal, menambahkan bahwa guru TK memiliki peran krusial dalam pendidikan dasar anak. “Kami di IGTKI sangat mendukung usulan ini. Kesejahteraan guru TK adalah investasi jangka panjang bagi pendidikan anak usia dini. Kami harap kenaikan bansos ini dapat segera direalisasikan,” katanya.
Ketua HIMPAUDI Kabupaten Tegal, Chusnul Chotimah, menekankan pentingnya dukungan konkret bagi guru PAUD. “Kami berharap DPRD dapat memprioritaskan kenaikan ini. Guru PAUD adalah ujung tombak pendidikan awal, dan kesejahteraan mereka harus diperhatikan,” jelas Chusnul.
Siti Anggraeni, Ketua FPTK Kabupaten Tegal, juga menegaskan bahwa langkah ini harus segera direalisasikan. “Kenaikan bansos bukan hanya soal angka, tetapi bentuk penghormatan terhadap profesi guru. Kami di FPTK siap membantu melengkapi data yang diperlukan untuk mendukung kebijakan ini,” tuturnya.
Harapan untuk Realisasi di Tahun 2025
Audiensi ini diakhiri dengan kesepakatan bahwa Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal akan memperjuangkan usulan kenaikan bansos melalui perubahan anggaran atau solusi lain. Semua pihak berharap agar kebijakan ini dapat dilaksanakan pada tahun 2025.
Ketua PGSI Kabupaten Tegal, Junaedi, menyampaikan optimisme di akhir audiensi. “Kami percaya Komisi IV akan menjalankan komitmennya. Kesejahteraan guru adalah kunci kemajuan pendidikan, dan ini adalah langkah awal yang baik,” tutupnya. ***
Pewarta : muhdi,M.H.