Slawi_NU Tegal
Pondok Pesantren Kawit An-Nur yang terletak di pinggiran Kota Slawi, tepatnya di Jalan Kartini Nomor 17 Desa Kalisapu Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal, memiliki cita rasa yang berbeda dengan pondok pesantren lain.
Akan tetapi, menurut H. M. Kasriyanto, SH selaku Ketua Dewan Mssyayikh atau Pimpinan Pondok Pesantren tersebut, pengelolaan Ponpes Kawit An-Nur tetap mengacu pada niilai-nilai Ahlussunah Wal Jama’ah (Aswaja) sebagaimana menjadi pedoman warga nahdliyin.
“Sistem pengajaran para santri di Kawit An-Nur bersandar pada ajaran dan pemikiran ulama-ulama Yang menjadi panutan warga NU, ” tutur Haji Anto, panggilan akrabnya, saat ditemui tim media NU Tegal di kantor Yayasan Kawit An-Nur, belum Lama ini.
Ia yang saat ini menjabat sebagai bendahara Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PCNU Kabupaten Tegal memang berlatar belakang pengusaha, lalu berguru kepada KH. Mohammad Busyairi yang memiliki pondok pesantren di Desa Grobog Kulon Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal.
“Saya belajar menjadi santri Thoriiqoh Qodiriyah wan Naqsabandiyah kepada Kyai Busyairi. Sampai sekarang pun saya masih mengamalkannya,” ungkap Haji Anto.
Selain aktif mengelola pesantren, ia juga aktif menekuni dunia usaha properti dan ritel. Hal ini sebagaimana diceritakan Akhmad Wildan Khotami, SE selaku Ketua Yayasan Kawit An-Nur yang juga Anggota Dewan Masyayikh.
“Latar belakang Pak Haji Anto adalah pengusaha kaplingan dan properti. Lalu sekarang merambah usaha ritel dan biro perjalanan umroh. Tapi beliau memiliki tekad dan semangat untuk membangun kemaslahatan umat,” terang Ustadz Wildan.
Dia menambahkan, keberadaan tanah yang sekarang menjadi areal pondok pesantren merupakan wakaf dari ibunya Haji Anto. Ustadz Wildan kemudian diberi kepercayaan untuk mengelola aset yayasan tersebut guna kegiatan pendidikan.
“Mulanya yang kami bangun itu Masjid An-Nur. Berikutnya diadakan Taman Pendidikan Al-Qur’an atau TPQ. Alhamdulillah sekarang terus berkembang sarana dan prasarananya, sehingga bertambah lagi pendidikan MDTA dan juga ada SMK,” ujarnya.
Untuk pendidikan jenjang SMK, jelas dia, saat ini sudah memiliki 150 siswa Yang terbagi 2 jurusan, yakni jurusan Akuntansi dan Teknik Komputer Jaringan (TKJ). Selain itu, di Kawit An-Nur juga diselenggarakan International Boarding School (IBS) untuk siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) yang akan melakukan persiapan masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Adapun untuk para santri juga ada pengajian kitab salaf seperti kitab Fathul Qorib dan pelatihan untuk berdakwah melalui radio. Karena kebetulan kami juga mengelola Radio An-Nur. Tapi ini kategori radio komuntas alias bukan radio komersil,” pungkas dia. ***
Kontributor : M. Shafei Pahlevie.