Slawi_NU Tegal
Pengurus Komisariat (PK) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Ibnu Sina Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Nahdlatul Ulama (STKIPNU) Kabupaten Tegal agendakan Sekolah Pemikiran Gus Dur (SPG) untuk menghidupkan kembali pemikiran Gus Dur di kalangan mahasiswa dan generasi muda Kabupaten Tegal.
Acara yang digelar pada Jumat – Ahad, (25-27/8) bertempat di Aula Klenteng Hok Le Kiong Slawi dan diikuti oleh puluhan mahasiswa dan utusan lainnya.
PCNU Kabupaten Tegal melalui H. Ahmad Saiful Bahri yang juga sebagai salah satu pemateri pada acara tersebut memberikan apresiasi tinggi atas inisiasi PMII STKIPNU sebagai salah satu ikhtiar untuk merawat keberagaman dan persaudaraan semua kalangan sebagaimana spirit yang digaungkan Gus Dur semasa hidupnya.
“Hari ini generasi mahasiswa NU Kab. Tegal membuktikan eksistensinya sebagai pengawal pemikiran dan ide – ide besar Gus Dur, untuk itu saya berharap spirit ini terus dirawat dan berkelanjutan” ujar kader NU yang juga Wakil Sekretaris PCNU Kab. Tegal.
Masih menurut Mas Kaji Sepul (sapaan akrabnya) dalam paparan materinya yang mengangkat materi Moderasi Beragama menekankan kepada peserta untuk mampu bermoderasi dalam beragama sebagai salah satu solusi dalam menghadapi pluralisme yang bisa menjadi isu potensial dalam persatuan bangsa.
“Sebagai Bapak Pluralisme, Gus Dur mampu menjadikan kemajemukan yang ada sebagai isu sentral dalam menjaga kerukunan serta persatuan bangsa. Tidak ada diskriminasi dan fanatisme berlebihan, dan tidak ada dominasi satu kelompok atas kelompok lainnya, untuk itu nilai – nilai ini harus mampu dikawal oleh PMII di Kabupaten Tegal” imbuhnya.
Sebagaimana dilaporkan panitia acara ini menjadi yang pertama di Kabupaten Tegal dan diikuti dari beberapa agama dan menghadirkan pemateri dari berbagai kalangan baik akademisi, profesional, pemuka agama dan lainnya.
Kontributor : Alda