Slawi_NU Tegal
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Tegal menyerahkan hasil penelusuran terhadap buku ajar ke NU an yang menjadi polemik setelah terbitnya instruksi Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif PBNU. Acara serah terima yang digelar pada Jum’at (2/8/2024) bertempat di Gedung PWNU Jawa Tengah Jl. Dr. Cipto 280 Semarang.
Sekretaris PCNU Kabupaten Tegal H. Ahmad Saiful Bahri kepada NU Tegal mengungkapkan buku ajar tersebut diterbitkan oleh RMI PCNU masa khidmat 2016-2021 dan penelusuran sudah dilakukan pada awal Juli sebelum keluarnya edaran LP Maarif PBNU dan selesai pada Kamis (1/8/2024).
“Kami sudah menindaklanjuti terkait hal ini (buku ajar ke NU an_red) setelah mendapat aduan dari warga dengan menghadirkan semua pihak yang terkait yaitu kepengurusan RMI-NU dan PCNU sebelum kami, Alhamdulillah bisa kami selesaikan dan kemarin (Jum’at, 2/8/2024) kami serahkan kepada PWNU dan diterima langsung oleh ketua PWNU Jawa Tengah” ungkapnya.
Masih menuruh Saiful, setelah terbitnya instruksi LP Maarif PBNU terkait buku ajar tersebut, PCNU Kabupaten Tegal segera menindaklanjuti dengan mengeluarkan edaran kepada PC LP Maarif NU dan RMI NU Kabupaten Tegal agar mencabut peredarannya di semua lembaga pendidikan maarif NU dan RMI-NU.
“Menindaklanjuti instruksi LP Maarif PBNU kami sudah membuat edaran agar instruksi tersebut bisa segera dilaksanakan termasuk untuk lembaga pendidikan di bawah naungan RMI-NU Kabupaten Tegal mengingat buku tersebut sebagai buku ajar madrasah diniyah di bawah naungan RMI-NU” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama ketua PWNU Jawa Tengah KH. Abdul Ghaffar Rozin memberikan apresiasi kepada PCNU Kabupaten Tegal yang sudah berkordinasi dengan PWNU dan dengan menyelesaikan tugas penelusuran.
Alhamdulillah saya apresiasi atas langkah cepat PCNU Kabupaten Tegal untuk berkordinasi dengan kami dan melakukan penelusuran serta melaporkan. Dan hari ini sudah kami terima semua laporan beserta semua kronologi penanganan untuk selanjutnya kami bisa menyampaikan kepada pihak terkait mengenai permasalaham tersebut sesuai dengan laporan yang kami terima” ungkapnya.
Masih menurut Gus Rozin (Sapaan akrabnya) bagi warga Nahdliyin khususnya di Jawa Tengah agar bisa menjaga kondusifitas organisasi dan terkait buku ajar sudah jelas tindakannya untuk ditarik dari peredaran dan tidak diajarkan kembali sesuai dengan instruksi LP Maarif PBNU.
“Saya berharap semua bisa menjaga situasi kondusif bagi organisasi dan mari kita ambil pelajaran dengan kejadian ini kita menjadi belajar sejarah yang benar tentang Nahdlatul Ulama. Dan terkait buku sudah jelas tindakan kita sesuai surat instruksi LP Maarif PBNU agar ditarik peredarannya” pungkasnya tegas.
Kontributor : Tim Sekretariat