Slawi_NU Tegal- SMK NU 1 Slawi sukses melaunching buku antologi puisi yang ke-3 berjudul “Nyanyian Ibu Pertiwi” dan “Panggung Buana” karya guru dan siswa, Sabtu (28/9) lalu. Buku antologi puisi ini merupakan salah satu out kegiatan program SMK Pusat Keunggualan peningkatan literasi sekolah SMK NU 1 Slawi tahun 2024. Tercatat ada 51 guru dan 86 siswa yang menorehkan ide dan gagasanya, tercatat ada 89 puisi karya guru dan 104 karya siswa.
“Penerbitan Buku Antologi Puisi ini merupakan salah satu program SMK PK dengan nama kegiatan peningkatan literasi di SMK NU 1 Slawi tahun 2024. Ada 51 guru dan 86 siswa yang ikut mengirimkan karya puisinya” Ucap Koordinator penanggungjawab kegiatan, Faizin, M.Pd.
Acara itu dibuka oleh Wakil kepala sekolah Bidang Humas, Bapak komarudin S.Ag. yang mengatakan bahawa kegiatan adalah bentuk nyata komitmen sekolah untuk terus meliterasi siswa dan guru, dan kemudian diterbitkan dalam bentuk buku. Komarudin, S.Ag juga menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan program bantuan SMK PK SMK NU 1 Slawi tahun 2024.
Hadir dalam kegiatan tersebut penyair kabupaten Tegal, Apito Lahire dan Apash Khafasi. Mereka merasa bangga terhadap pencapaian SMK NU 1 Slawi yang terus konsisten berkarya menerbitkan buku dan ber QRCBN.
“Saya sebagai seniman ikut bangga atas terbitnya 2 antologi puisi ini karena menjadi rekam jejak para penyairnya secara tekstual dan kontekstual dalam membangun peradaban literasi yang konkret tidak sebatas himbauan “rog-rog sem, barlen/lubar klalen, cepat lupa dan dilupakan”. Tutur Apito Lahire.
Sebuah gerakan kreatif dan inspiratif yang intens dilakukan segenap punggawa guru dan siswa-siswi SMK NU 01 Slawi dalam padatnya kegiatan belajar mengajar mereka bertenaga menciptakan daya cipta yang simultan dan mengakar semoga menjalar ke institusi lain untuk juga kreatif dan inovatif.
Selain itu, apash khafasi juga memberikan apresiasianya. “Antologi buku puisi karya guru & siswa SMK NU 1 Slawi merupakan sebuah proses kreatif yang berhak di apresiasi. karya nyata yangg mesti ditopang dukung demi denyut berdenyutnya silaturrasa sudut pandang kebenaran muatan kalbu yang tercermin dari beragam tema & daya ungkap penulisnya. jangan pernah bosan toreh keajaiban dari kata yang terjaga,menjaga kata bernama puisi,biarlah kehidupan yg meniupkan nyawa dari sebuah karya, selamat!. Tandasnya.
Acara diawali dengan suguhan tari tradisional yang dibawakan oleh siswa kelas XI dan XII dan ditutup dengan foto bersama bapak ibu guru, penyair serta semua siswa yang menulis dalam buku antologi tersebut.
Kontributor : Faizin