Fitnah dalam bahasa Arab artinya petaka, godaan, ujian, cobaan, bencana dan sebagainya (Lisanul ‘Arab, 13/317). Zaman fitnah saat seperti saat ini, segala sesuatu tampak semakin rumit dan kacau. Segalanya menjadi semakin berlebihan dan tidak terkendali.
Orang yang paling bahagia di zaman fitnah ini adalah orang yang tersembunyi (tidak terkenal), yang bersih dari dosa karena banyak ibadah. Jika ia muncul tidak dikenali, jika ia tidak ada tidak dicari.
Sedangkan orang paling celaka di zaman fitnah ini adalah orang terkenal, yang banyak berinteraksi dengan banyak orang. Orang seperti ini paling beresiko. Ia akan mudah mengalami banyak masalah, entah karena kesalahan dirinya atau orang lain. Apalagi dengan maraknya penggunaan media sosial saat ini, mudah sekali membuat orang menjadi terkenal, tapi mudah pula menggelincirkan orang kedalam jurang persoalan.
Semua itu terserah kita, mau memilih sebagai orang tersembunyi yg bersih atau sebagai orang terkenal yang penuh resiko. Di zaman fitnah seperti ini tidak ada yg selamat dari keburukan fitnah-fitnah itu kecuali orang yang memperbanyak dzikir dan bersungguh-sungguh berdoa kepada Allah.
Terkait dengan zaman fitnah ini, Rasulullah Shallahu ‘Alahi Wa Sallam bersabda :
أَسْعَدُ النَّاسِ فِي الْفِتَنِ كُلُّ خَفِيٍّ تَقِيٍّ، إِنْ ظَهَرَ لَمْ يُعْرَفْ، وَإِنْ غَابَ لَمْ يُفْتَقَدْ، وَأَشْقَى النَّاسِ فِيْهَا كُلُّ خَطِيْبٍ مِصْقَعٍ أَوْ رَاكِبٍ مُوْضِعٍ، لاَ يَخْلُصُ مِنْ شَرِّهَا إِلاَّ مَنْ أَخْلَصَ الدُّعَاءَ كَدُعَاءِ الْغَرِقِ فِي الْبَحْرِ . (رواه نعيم بن حماد في “الفتن”)
“Orang yang paling bahagia di zaman fitnah-fitnah adalah setiap orang yang tersembunyi lagi bersih. Jika ia muncul, tidak dikenali dan jika ia pergi, tidak dicari. Adapun manusia yang paling sengsara pada zaman fitnah itu adalah setiap orator yang bersuara lantang atau pengendara yang memacu kendaraannya dengan cepat. Tidak ada orang yang selamat dari keburukan fitnah-fitnah itu kecuali orang yang berdoa dengan ikhlas (dan sungguh-sungguh) seperti doa orang yang sedang tenggelam di lautan.” (HR. Nu’aim bin Hammad dari Abu Hurairah, dalam kitab Al Fitan : 728)
Semoga Allah senantiasa memberikan perlindungan dan keselamatan kepada kita semua. Amin.
Dafid Fuadi (Direktur Aswaja NU Center Kabupaten Kediri).