Oleh. Gus H Muhammad Aqib
Sekitar 2 tahunan lalu ketika al faqir sowan ke kediaman Mbah Dimyati Rais di Kaliwungu, beliau bercerita bahwa dahulu pernah terjadi pertemuan penting lima wali besar di tengah Alas Roban Batang. Alhamdulilah sore tadi Rabu, 19 Januari 2022 kami bisa ziarah ke tuan rumah pertemuan para wali tersebut yaitu Mbah Anwar yang berada di tengah Alas Roban daerah Subah Batang. Letak makamnya agak masuk ke dalam dari pantura, untuk sampai ke makam, kami melewati lika-liku jalur pegunungan dan hamparan hutan yang masih lebat.
Singkat cerita dari Mbah Dim Kaliwungu, sekitar tahun 1890-an ketika Mbah Nawawi pulang ke Banten dari Mekah, beliau Mbah Cholil Bangkalan mengajak untuk mengadakan pertemuan menyikapi warga pribumi yang semakin ditindas kolonial Belanda, singkat cerita disepakati pertemuan tersebut diadakan di Alas Roban Batang karena posisinya di tengah antara Banten dan Bangkalan, selain alasan tersebut, memilih Alas Roban juga supaya Belanda tidak mengetahui & melacak karena lokasinya yang sulit dijangkau. Pertemuan tersebut dihadiri lima ulama besar, diantaranya yaitu Mbah Cholil Bangkalan, Mbah Nawawi Banten, Mbah Saleh Darat Semarang, Mbah Abdul Karim Kaliwungu dan Mbah Anwar Subah Batang. Kelima ulama tersebut sama-sama pernah menimba ilmu di tanah suci Mekah.
Begitu luar biasanya para ulama Nusantara, yang tidak hanya mengajar ngaji agama saja, tetapi juga peduli akan kondisi masyarakat yang tertindas oleh kolonial pada waktu itu, bahkan dalam cerita beliau-beliau menggelorakan pentingnya kedaulatan kepada masyarakat supaya tidak selamanya dalam penjajahan. Tidak lama setelah pertemuan tersebut, kurang lebih 50 tahunan alhamdulilah Indonesia Merdeka yaitu tahun 1945.
Tentang Mbah Anwar, beliau merupakan ulama yang sangat alim, dan mempunyai karya kitab dalam bahasa arab yaitu “Aisyul Bahri”, yang isi kitab tersebut membahas tentang kehidupan bawah laut. Kalau melihat makam beliau dan desanya memang berada dekat dengan laut Batang. Dalam kitabnya beliau termasuk ulama yang mengawali tentang halalnya kepiting, setelah beliau meneliti pola kehidupan kepiting di sekitar rumahnya.
Semoga ziarah tadi mberkahi dan menjadi pitutur kepada kami yang muda untuk selalu bergerak.