SLAWI.6/12/Media Nu Tegal.
Keberadaan suatu lembaga dalam sebuah organisai sangat penting perannya, lembaga di dalam organisasi tidak lain sebagai penunjang program kerja sebuah organisasi. seperti halnya PCNU kabupaten Tegal melaksanakan, kemarin, minggu 5 desember, melantik 18 lembaga di gedung PCNU Procot , Slawi, kabupaten tegal, Jawa Tengah. Di hadiri ratusan peserta.
Acara pelantikan 18 lembaga berlangsung hikmat dan penuh berkah, 18 lembaga dilantik langsung oleh ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Tegal H. Muh. Muntoyo, hadir pula oleh Mutasyar KH. Hambali Utsman. Setelah dilantik program kerja 18 lembaga ini bisa membantu program-program PCNU kabupaten Tegal, sesuai bidangnya masing-masing. Adapun 18 lembaga diantaranya, 18 lembaga yang dilantik itu meliputi, Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU), Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU, Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU), Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU), Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU), Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU).
Selanjutnya, Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU), Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBH NU), Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi), Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah (LAZISNU), Lembaga Wakaf dan Pertanahan (LWPNU), dan Lembaga Bahtsul Masail (LBMNU). Tak hanya itu, ada Lembaga Ta’mir Masjid dan Mushala (LTMNU), Lembaga Kesehatan NU (LKNU), Lembaga Falakiyah NU (LFNU), Lembaga Ta’lif wan-Nasyr NU (LTNNU), Lembaga Perguruan Tinggi NU (LPTNU), dan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBINU).
Setelah pelantikn lembaga, dilanjutkan dengan sambutan Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah KH.Muzamil, Inti sambutan KH. Muzamil dihadapan pengurus 18 lembaga PCNU Kabuipaten Tegal , menggambarkan perjuangan ulama NU yang terdahulu yang sudah berjuang untuk NU.
Ada kisah seorang petani yang punya cita-cita anaknya ingin jadi ulama, dengan berhikmah dan berkorban petani 30% hartanya untuk masyarakat. Kemudian, cita-cita petani itu terkabul oleh Allah SWT, pada suatu hari kemudian anak tersebut menjadi ulama besar, anak itu kelak besar bernama Mohammad Imam Ghozali, sebagai ulama yang juga ahli filsafat dan ahli toriqoh. Kisah ini menggambarkan perjuangan yang harus kita teladani, kata KH. Muzamil.
Kisah itu, memberi teladan bagi kita sebagai pengurus NU untuk tetap berhikmad, komitmen dan berjuang. Baik tenaga jiwa dan raga untuk Umat. Hal itu, juga merupakan salah satu dari hasil Muktamar NU 1939 di Magelang. Saya berharap PCNU Kabupaten Tegal untuk tetap mempertahankan kebesaran NU kabupaten Tegal dan tetap lebih berkembang lebih maju, harapnya.
Pada sesi terakhir, dilanjutkan launcing media dari Lembaga Ta’lif wan-Nasyr NU (LTNNU) PCNU Tegal, yang diketuai oleh Gus Hasbi Faqih. Launcing media itu berupa kisi-kisi program kerja, disertai dengan produk media sosial dan media berita online dengan konten medsos kegiatan PCNU (banom dan lembaga), MWCNU, dan PR NU se-kabupaten Tegal. (ek/01)