Putri kedua presiden keempat RI Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid, menyampaikan sejumlah alasan ihwal dirinya yang tak bisa menerima pinangan Gerindra untuk maju dalam Pilkada Jawa Timur sebagai calon gubernur.
Pertama, ia mengaku tak diizinkan oleh beberapa sesepuh Nahdlatul Ulama ( NU ) dan anggota keluarganya.
“Dari sesepuh, bunda saya iya (tidak menginginkan dirinya maju),” kata Yenny seusai bertemu Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta, Rabu (3/1/2018).
Kedua, kata Yenny, dirinya juga memikirkan keutuhan NU di Jawa Timur jika dirinya maju sebagai calon gubernur.
“Tugas kesejarahan yang saya yakini adalah meneruskan perjuangan Gus Dur untuk menjaga keutuhan umat, terutama umat NU, karenanya, saya harus berdiri mengayomi semua kandidat, bukannya malah terjun ikut bertempur,” ujar Yenny, Rabu (3/1) melalui akun twitter pribadinya @yennywahid.
Namun, Direktur Wahid Foundation ini tetap berterima kasih atas tawaran Prabowo dan Partai Gerindra. Dia mengaku telah memikirkan dengan matang tawaran tersebut. Namun Yenny lebih memilih pertimbangan dari keluarganya dan para sesepuh.
“Saya mengucapkan apresiasi yang sangat dalam atas tawaran dari Pak Prabowo dan keluarga besar partai Gerindra,” ucapnya.
Sikap Yenny Wahid seketika mendapat banyak dukungan dari warganet. Mereka menilai langkah Yenny sudah tepat sebagai seorang santri yang berusaha mematuhi titah orang tua dan para sesepuh.