Baru-baru ini ramai diperdebatkan soal kemunculan sebuah video dengan judul “Makam Syeikh Nawawi Al Bantani Al Jawi telah Dibongkar Misterius” yang berhasil diunggah akun Abdurrahman Naufal Al-magribi pada Senin, (08/01).
Ketua Forum Silaturrahim Warga Negara Indonesia Riyadh (FSWNIR), Abdul Malik An-Namiri membantah dugaan telah dibongkarnya makam Syeikh Nawawi Al Bantani tersebut. Saat mendapati video viral yang menuai ragam komentar miring itu, Gus Lik, demikian ia biasa disapa, melakukan cross-check dengan menghubungi koleganya, Ade Miftahuddin dan H. Holil di Makkah untuk segera meluncur ke pemakaman Ma’la pada Rabu malam, (10/01/2018).
“Menurut mukimin yang mutaqodimin di Makkah, Syeikh Nawawi Al Bantani dikebumikan tidak jauh dari makam Sayyidatuna Khodijah (pemakaman lama) sedangkan penggalian yang viral sekarang berada di lokasi pemakaman baru,” papar Gus Lik melalui pesan singkat.
Lebih lanjut Gus Lik menegaskan, informasi yang beredar tersebut merupakan konspirasi dari pihak tertentu, faktanya sangat jauh dari kebenaran dengan apa yang diisukan bahwa yang dibongkar tersebut makam Syeikh Nawawi Al Bantani.
“Lokasi penggalian yang viral di medsos sekarang sangat jauh, sekitar 200 meter dari lokasi dimana Syeikh Nawawi dikebumikan,” imbuhnya.
Menurut Gus Lik pula, lubang makam yang disiapkan untuk penguburan di pemakaman di Arab Saudi, memiliki kedalaman lubang 1,5 meter dan biasanya ditutupi balok beton.
Beliau juga mengatakan, bentuk lubang tersebut memanjang sejajar ke arah Ka’bah atau Kiblat. Sehingga tidak masuk akal jika galian itu digunakan untuk jenazah. “Karena jelas tidak menghadap Ka’bah atau Kiblat, berbeda dengan lubang galian yang ada disekitarnya,” tegas Gus Lik.
Ia mengira, penggalian tersebut hanya sekadar untuk pengalihan saja supaya para jamaah haji dan jemaah umroh tidak berziarah ke sana. Menyikapi hal itu Ia berharap agar masyarakat tidak menyebarkan berita-berita yang belum jelas keabsahannya.
“Saya mengimbau ke masyarakat umum supaya tidak tergesa-gesa untuk menyebarkan berita-berita yang belum jelas, karena hal tersebut meresahkan masyarakat umum dan ia menanggung dosa. Begitu juga kepada saudara-saudara semua jangan nge-share berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, karena ia (termasuk) berserikat dalam menyebarkan berita bohong,” pesan Gus Lik.
Gus Lik, yang juga merupakan Ketua Majelis Syuriah MWCINU Riyadh, menukil sebuah kalimat berbahasa Arab,
من أعان على معصية فهو شريك لها.
“Barangsiapa berserikat dalam (menyebarkan) maksiat, maka ia berserikat dalam berbuat dosa.” pungkasnya. (LiputanBMI)