Serang – Rais Aam PBNU KH. Ma’ruf Amin mengatakan masalah ketimpangan dan kemiskinan disebabkan konglomerat menguasai sumber-sumber ekonomi. Untuk menjawabnya, Presiden Jokowi menjanjikan akan membagikan 12 juta hektare dan aset ke pesantren dan koperasi. “Kita sedang mengembangkan upaya pemberdayaan ekonomi umat. Karena situsi ekonomi nasional dalam keadaan timpang,” kata KH. Ma’ruf Amin dalam acara pelantikan dan Harlah ke-92 Nahdatul Ulama Kota Serang, Banten, Selasa (24/4/2018).
Nahdatul Ulama disebutnya sedang mengusung isu arus baru ekonomi umat. Arus ekonomi model lama pembangunannya hanya melahirkan kongkomerat. Dibangun dari atas tapi tidak memberikan efek bagi masyarakat bawah. “Teorinya trickle down effect, tapi ternyata tidak netes. Atas makin kuat, bawah makin lemah,” ujarnya.
Untuk mengusung arus ekonomi umat ini, NU menawarkan adanya konsep redistribusi aset dan kemitraan. Caranya dengan mengumpulkan aset negara untuk diberikan ke masyarakat dan melakukan kemitraan dengan basis-basis umat. “Alhamdulillah, Presiden (Jokowi) merespons. Beliau mengatakan, di tangan saya ada 12,7 juta hektare dan aset ini akan saya bagikan ke pesantren dan koperasi,” paparnya.
Kiai Ma’ruf Amin yakin yang berkembang nanti adalah pasar dan koperasi milik umat. Apalagi, di usianya yang mau ke 100 tahun, NU sedang mempersiapkan pembaharuan pengorganisasian dan membangun ajaran Islam. “Seratus tahun pertama ini, kita jadikan upaya untuk melakukan penguatan landasan, supaya nanti memasuki seratus tahun kedua tinggal landas memberikan kontribusi besar,” tutupnya. (Bahtiar Rifa’i – detikNews)