الحمد للهِ ربِّ العالمِيْنَ، وبه نَستَعِيْنُ على أُمُوْرِ الدنْيَا والدينِ، والصّلاةُ والسلامُ على أشرَفِ الأنبيأِ والمرسلين، نبيّنَا محمّدٍ صلى الله عليه وسلم و على آله و أصحابه والتّابعينَ ومنْ تبعهُم بإحسانٍ إلى يومِ الدّينِ، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك الحقُّ المبِينِ. وأشهدُ أنَّ محمدًا عبدُه ورسولُهُ صادقُ الوَعْدِ الأمين. أمّا بعد فيا أيُها الحاضِروْنَ. إتّقوا الله حقَّ تقاته ولا تموتُنَّ إلا وأنتُم مسلمون. فقال الله تعالى : وكأيِّنْ منْ دابَّةٍ لا تحْمل رزقُها اللهُ يرزقُها وإيّاكُمْ) العنكبوت : ٦٠
Pada hari yang mulia ini, khatib menyeru kepada jamaah sekalian untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah semaksimal mungkin, takwa dalam artian menjauhi segala larangan yang telah ditetapkan Allah subhanahu wa ta’ala dan menjalankan segala perintah-Nya. Karena dengan ketakwaan, setiap persoalan pasti ada solusinya, dan setiap setiap masalah ekonomi, pasti ada rezeki yagn datang kepada kita tanpa di sangka-sangka, sabagaimana Allah berfirman dalam Al-Quran surat Al-Ankabut ayat 60 :
وكأيِّنْ منْ دابَّةٍ لا تحْمل رزقُها اللهُ يرزقُها وإيّاكُمْ) العنكبوت : ٦
Artinya : Dan berapa banyak mahluk bergerak yang bernyawa yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu.
Jamaah jum’at yang berbahagia, seabagai mahluk, kita hidup atas kehendak dari Allah swt, dengan rahmat dan rezekinya, mahluk yang ada di langit, seperti burung, mahluk di air seperti ikan dan mahluk darat seperti manusia dan hewan lainnya, seekor ulat yang diciptakan Allah tidak pernah takut dia ke laporan, padahal dia tidak memiliki sayap untuk terang, tidak memiliki cakar untuk berbuat, tidak memiliki siung untuk mencengkram mangsa, tapi Allah Maha Adil, pada semua mahluk diberikan masing-masing jatah rezeki, ulat dengan segala keterbatasan, diberikan kemudahan oleh Allah, untuk selalu bisa hidup, dengan memakan daun yang ada di sekitar, sehingga ulat bisa tumbuh indah, menjadi kupu-kupu.
Allah berfirman :
ولَو بَسَطَ اللهُ الرِّزْقَ لعِبَادِهِ لبَغَوْا فِي الأرْضِ ولَكِنْ يُنَزلُ بقَدْرٍ ما يشَأُ ( الشورى : ٢٧) ر
Artinya : Dan sekiranya Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya, niscaya mereka akan berbuat melampui batas di Bumi, tetapi Dia menurunkan dengan ukuran yang Dia kehendaki.
Jamaah jum’at yang berbahagia, meskipun rezeki sudah diatur oleh Allah swt, akan tetapi kita sebagai mahluk tidak bisa berpangku tangan dan diam, bekerja untuk mencari rezeki yang halal merupakan hal yang mulia disisi Allah swt, tidak menyengaja untuk nganggo, bahkan meminta-minta sedekah, padahal fisik masih mampu dan kuat untuk bekerja, hal itu adalah sesuatu yang kurang baik dipandang dalam agama. Dalam agama untuk mendapatkan rezeki supaya lebih mudah bisa melakukan beberapa hal. Diantaranya beristighfar
Dalam hadist Nabi :
عن إبن عبّاس قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : مَنْ لزِمَ الإسْتغْفارِ جَعَلَ اللهُ لهُ من كُلِّ ضِيِّقٍ مَخْرِجاومنْ كلِّ همٍّ فِرَجا ورزْقُهُ من حيثُ لا يحتَسِبُ.( روه أبو داود
Artinya : “Barang siapa yang selalu minta ampunan, maka Allah beri jalan keluar tiap ada kesulitan, diberi senang saat ada susah dan memberi rezeki dari arah yang tidak terduga ” HR Abu Dawud
Jamaaah jumat yang berbahagia, selalu beristigfar memohon ampunan kepada Allah, sehingga Allah swt memberikan rahmat pada hamba-Nya. Penyebab lancarnya rezeki setelahnya adalah sedikitnya dosa, saat manusia semakin banyak melakukan dosa, maka semakin banyak maksiat yang dilakukan, dan semakin terhambat pula rezeki yang diberikan padanya.
Dalam hadist Nabi :
عن ثوبان قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم – لا يزيد في العمرِ الّا البّرُ ولا يرّد القدْرَ الاالدعَأِ وإن الرّجُلَ لَيحرُمُ الرزْقَ بالذنْبِ يصيْبُهُ
Artinya : Tidak ada yang menambah umur kecuali berbuat baik. Tidak ada yang bisa tolak takdir kecuali doa. Seorang akan terhalang rezekinya karena dosa yang dilakukan” (HR Ibnu Majah)
Jamaah Jum’at yang berbahagia, kunci rezeki yang selanjutnya adalah Sholat, melaksanakan sholat lima waktu dengan istiqomah, menunjukan kita sebagai hamba yang patuh, melaksanakan apa yang di perintahkan, selain mejadi tiang agama, sholat adalah mempermudah jalannya rezeki.
Allah berfirman :
وأْمُرْ أَهْلَكَ بالصلَاةِ وَصْطَبِرْ علَيْهَا لا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرِزْقُكَ والعاقِبَةُ للتّقوَى ( طه : ١٣٢
Artinya : Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertaqwa.
Jamaah jum’at yang berbahagia, perlu kita ketahui bahwa rezeki tidak hanya berupa harta dan uang yang melimpah saja, akan tetapi kesehatan, anak dan keluarga itu juga adalah rezeki terbesar manusia. Maka dari itu syukurilah apa yang telah diberikan Allah taala kepada kita semua, supaya menjadi orang benar-benar berbahagia. Amin
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah II
الْحَمْدُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ. أَشْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ. اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ
اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Penulis Ustadz EmYe A Ashiddiqi pengajar di PP Al Falah Ploso