Kemandirian ekonomi organisasi merupakan salah satu visi misi Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Tegal, Jawa Tengah.
Hal ini di buktikan dengan adanya unit bisnis bernama Ansor Ritel yang menopang kebutuhan pergerakannya. Lini usaha tersebut bergerak dalam penyediaan kebutuhan dasar masyarakat.
Belum lama ini, unit usaha yang dikelola GP Ansor Kota Tegal tersebut memberikan reward ( penghargaan ) kepada PAC GP Ansor Tegal Selatan yang berhasil menjual etalase produk dari Ansor kota Tegal melampaui PAC yang lain.
Penghargaan tersebut disampaikan dalam rangkaian acara Halal Bi Halal PC GP Ansor Kota Tegal di Gedung NU Kota Tegal , Sabtu (21/5) malam lalu.
Wakil Sekertaris Bidang Pemberdayaan Ekonomi PC GP Ansor Kota Tegal, Ahmad Muhajirin menjelaskan, Ansor Ritel Kota Tegal yang sudah beroperasi dua tahun memiliki beberapa komoditas yang diperdagangkan, di antaranya adalah konveksi, sembako, dan layanan transaksi virtual.
“Dan kemarin kami berkordinasi dengan PAC se – Kota Tegal, alhamdulillah hasil target penjualan beras terbanyak di raih PAC GP Ansor Tegal Selatan di ikuti Tegal Barat, Tegal Timur dan Margadana.
Harapan kami kedepan Ansor Kota Tegal dapat bersama mensukseskan program kerja Gp Ansor Kota Tegal. Terutama Program Kemandirian Ekonomi Kader,” jelasnya.
Meski ada beberapa kendala , namun perkembangan Ansor Ritel Kota Tegal cukup pesat. Menurut Gus Aji ( Sapaan Akrab ),
pihaknya terus mendapatkan penawaran kerja sama dari berbagai pihak, baik di bidang peternakan, pertanian , produsen maupun distributor produk.
“Setelah konsisten memasarkan sembako, tawaran pemasaran yang datang kepada kami cukup bervariasi. Dalam waktu dekat ini kami akan kembali mengembangkan potensi penjualan hewan Qurban.” terangnya.
Ketua PC GP Ansor Kota Tegal Sarwo Edy atau akrab di sapa ndan wendy yang hadir dan menyerahkan reward, menyebutkan saat ini keberadaan Ansor Ritel Kota Tegal merupakan suatu kebanggan dan telah banyak membantu pergerakan organisasi.
“Kemandirian organisasi harus terus dibangun dan diperkuat. Satu Komando dalam perekonomian.
Sudah saatnya organisasi mandiri. Tidak boleh hanya mengejar kuantitas kader, namun juga harus mengedepankan kualitas kadernya,” pungkasnya