SLAWI- Kamis, 9 Desember 2021, NUTegal. Puluhan PMII (Pergerakan Mahasiswa islam Indonesia) Tegal menggelar refleksi Hari Anti Korupsi di depan Pemkab Tegal, dengan protoler kesehatan. Kamis, 9/12.
Peserta aksi berjalan dari titik kumpul di sekretariat PC PMII Tegal procot, Slawi, Kabupaten. Tegal pada pukul 13.00 WIB.
Aksi yang dikoordinatori oleh sahabat Syahirul Alim menuju titik aksi di depan Pemkab Tegal dengan membawa alat peraga yang bertuliskan “Berani Korupsi, Mati!!!” dan Berantas tikus-tikus Kantor. Gelaran refleksi tersebut dalam memperingati Hari Anti Korupsi.
Melalui pers releasenya, kepada NUTegal Ketua PMII Tegal, Ade Prasetyo mengatakan, dalam momentum Hari Antikorupsi ini pihaknya melakukan refleksi dan menuntut jajaran Pemkab dan DPRD untuk tidak korupsi.
”Tujuan refleksi ini untuk mengingatkan kepada eksekutif dan legislatif untuk komitmen tidak korupsi, kolusi dan nepotisme. Apapun bentuknya korupsi merupakan pengkhianatan terhadap rakyat,”ujarnya.
Dalam hal ini PMII Tegal membawa fakta integritas yang berisi; pertama, Kabupaten Tegal bebas dari korupsi. Kedua, tidak melakukan praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Ketiga, tidak akan meminta atau menerima suatu pemberian baik secara langsung atau tidak langsung berupa suap, hadiah, bantuan, atau bentuk lainnya. Keempat, tidak akan memberi atau menjanjikan akan memberi baik secara langsung atau tidak langsung berupa suap, hadiah, bantuan, atau bentuk lainnya. Kelima, Memegang teguh komitemen, bahwa transparasi akan diterapkan diseluruh kegiatan yang diperbolehkan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang dilaksanakan di bawah kewenangan kami.Keenam, Menyediakan rincian informasi secepat mungkin ketika diminta oleh perorangan, lembaga, atau organisasi yang berkepentingan berkaitan dengan hal-hal dan kegiatan yang berada dalam kewenangan kami.Ketujuh,Mendukung penuh pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme di lingkungan kabupaten Tegal.
Namun dari ketujuh point tersebut pejabat pemerintah Kab. Tegal tidak kunjung menemui PMII hingga terguyur hujan mahasiswa tetap bertahan, bahkan sampai merangsek masuk untuk bertemu dengan Bupati dan DPRD untuk menyuarakan pendapatnya.
Ketua PMII Tegal, Ade Prasetyo mengatakan “Akan terus mengawal pakta integritas tersebut sampai dihadapan Bupati untuk bisa berkomitmen bersama bahwa Kab. Tegal bebas dari praktik-praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.”
PMII Tegal sangat kecewa karena tidak ditemui secara langsung oleh Bupati Kabupaten Tegal.
“Kami yang hadir disini sangat berkomitmen sebagai generasi muda menjadi garda terdepan dalam pemberantasan korupsi. Tapi ketidakhadiran Bupati untuk menemui kami itu adalah bentuk kekecewaan mahasiswa yang tergabung dalam PMII, ” ungkap korlap aksi Sahabat Syahirul Alim.( ek/release)