Slawi_NU Tegal-
Pelaksanaan upacara Hari Amal Bhakti (HAB) Ke-77 Kementerian Agama (Kemenag) RI di lapangan Pemerintah Daerah Kabupaten Tegal di Jalan Dr. Soetomo No. 1 Slawi, Selasa (3/1) mendapat apresiasi yang tinggi dari Ketua DPRD Kab Tegal Moh. Faiq, SIP.
Upacara yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama Kab Tegal tersebut diikuti oleh 7777 peserta yang berasal dari seluruh jajaran pegawai kemenag, serta para guru madrasah dan guru Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) se-Kabupaten Tegal.
Selain itu, di tribun kehormatan nampak dipadati peserta yang merupakan perwakilan organisasi kemasyarakatan dan unsur pimpinan yang tergabung dalam Forkompimda Kab Tegal. Bertindak sebagai pemimpin upacara Bupati Tegal Dra. Hj. Umi Azizah.
Pada kesempatan itu Bupati membacakan amanat tertulis dari Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas. Gus Yaqut, sapaan akrab Menteri Agama, menegaskan pentingnya menjaga kebhinekaan dan kerukunan umat beragama di bumi Indonesia, sebagaimana tema HAB kali ini; “Kerukunan Umat Untuk Indonesia Hebat”.
“Saya secara pribadi baru kali ini menyaksikan kekompakkan keluarga besar Kemenag Kabupaten Tegal mnggelar upacara yang begitu khidmat dan penuh makna. Ini semua menandakan adanya koordinasi dan komunikasi yang baik. Saya sangat apresiatif dengan apa yang saya saksikan hari ini,” ujar Ketua DPRD Kab Tegal, Moh. Faiq.
Dia selaku pimpinan DPRD dan sekaligus anggota Komisi IV bersedia bersinergi dengan Kemanag Kab Tegal dalam mewujudkan program-program keumatan, termasuk masalah pendidikan agama. Ada banyak program di Pemerintah Kab Tegal yang bisa disinergikan dengan program yang selama ini dijalankan oleh Kemenag.
“Ke depan kita harus lebih intens berkoordinasi. Apalagi Kepala Kantor Kemenag ini asli pribumi orang Kabupaten Tegal,” kata Faiq.
Di sisi lain, Kepala Kantor Kemenag Kab Tegal H. Akhmad Farkhan menyatakan siap dengan pintu terbuka untuk menjalin kerjasama program dengan instansi-instansi lain, terutama Pemkab Tegal.
Pihaknya dalam waktu dekat akan mendirikan Kafe Moderasi di lingkungan Kantor Kemenag. Kafe tersebut, kata Farkhan, nantinya akan difungsikan sebagai ajang menjalin komunikasi dan diskusi seputar keragaman budaya, agama, kepercayaan, dan lain-lain.
“Diharapkan, adanya Kafe Moderasi itu nantinya bisa semakin merekatkan jalinan kerukunan dan saling pengertian antar umat beragama. Sehingga persoalan-persoalan apa pun terkait dengan kehidupan umat beragama bisa kita dialogkan secara elegan dalam suasana yang santai. Kita juga bisa diskusi agama sambil ngopi dan dengarkan musik,” tuturnya. ***
Pewarta : M. Shafei Pahlvie